TANJUNG REDEB - Desa Labanan, Kecamatan Teluk Bayur yang bakal diproyeksikan sebagai Kota Terpadu Mandiri (KTM) kini mulai masuk tahapan penyusunan Detail Enginering Design (DED). Direncanakan penyusunan DED tersebut akan selesai pada 2010 mendatang.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaketran) Berau Armyn Zulkiflie mengatakan, dibentuknya KTM di Labanan itu diyakini sangat strategis untuk mengubah kawasan tersebut menjadi lebih maju dalam pengembangan transmigrasi, atau menjadi sebuah kota baru berkonsep terpadu mandiri.
“Tidak lama lagi kita akan masuk tahap penyusunan DED. Saat ini masih dalam tahap penyelesaian master plan yang diperkirakan akan selesai akhir 2009,” ujarnya kemarin.
Dalam penyusunan master plan, berfokus pada pembangunan infrasruktur dasar, baik penataan lokasi kota, pembangunan listrik, jalan, dan penyediaan air bersih. Sedangkan untuk penyusunan DED, Armyn mengatakan, setidaknya terdapat 12 item pembangunan untuk mendukung pembentukan KTM, di antaranya pengembangan kawasan boulevard, pembangunan tugu atau gapura, pos jaga, pasar, terminal, jalan lingkungan, puskesmas induk, maupun rumah pintar atau perpustakaan.
Dia juga mengatakan, pengembangan KTM itu juga mendapat dukungan dari salah satu investor perkebunan. Investor tersebut siap membantu pemerintah dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) bagi warga Labanan. Untuk melaksanakan program KTM itu, Berau bakal dapat gelontoran dana dari APBN senilai Rp 20 miliar untuk pembangunan tahap pertama dari rencana Rp 50 miliar.
“Pembangunan KTM ini diperkirakan memakan waktu hingga 15 tahun. Ini harus bertahap, karena dana pengembangan KTM membutuhkan dana ratusan miliar dari pusat dan daerah, maupun pihak swasta,” jelasnya.
Armyn menjelaskan, sejauh ini pemkab telah melakukan persiapan pengembangan lahan. Program KTM itu merupakan model pengembangan wilayah menjadi kota baru, bakal dipercepat lewat penataan kawasan transmigrasi berkonsep KTM. Untuk memenuhi konsep itu, perlu dipenuhi beberapa persyaratan, di antaranya memiliki potensi unggulan, usaha penunjang, dan potensi investasi yang mampu mendukung laju percepatan pembangunan dan perekonomian warga transmigrasi.
Banyak hal diuntungkan dengan dimasukkannya wilayah transmigrasi menjadi KTM, salah satunya akan berkembangnya perekonomian warga dengan tersedianya berbagai sarana dan prasarana, seperti yang dirasakan di ibukota kabupaten, baik air bersih, listrik, jalan yang memadai hingga meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan.
Selain itu, akan menarik banyak investor yang akan masuk. Kenyamanan apa yang dirasakan warga jika KTM itu sudah terbentuk? Armyn mengatakan, KTM juga berfungsi sebagai nilai tambah dari produk yang dihasilkan kawasan transmigrasi. Akan dibangun fasilitas umum seperti, sekolah, rumah sakit, pasar, kantor pemeritahan, kantor manajemen pengelolaan desa, dan infrastruktur lainnya. “Intinya program KTM merupakan revitalisasi transmigrasi yang mengarah pengembangan kota dan meningkatkan kesejahteraan warga,” tutur Armyn.
Potensi nyata Kampung Labanan saat ini sudah berdirinya sejumlah pabrik crude palm oil (CPO) di wilayah tersebut. Selain itu pemerintah juga mendukungnya sebagai pusat pelabuhan CPO. (bm3)
Sumber : Kaltimpost.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar