Senin, 30 Juli 2012

Kongres PPI Malaysia ke-14


PPI UMP (Persatuan Pelajar Indonesia Universiti Malaysia Pahang) yang sebelumnya mendapat undangan sebagai salah satu peserta kongres PPI Malaysia bergegas menuju UKM (Universiti Kebangsaan Malaysia) di Bangi sebagai Tuan rumah kegiatan kongres PPIM (persatuan Pelajar Indonesia Malaysia) ke 14 pada 28-29 july 2012, berangkat pada pukul 6.30 dan tiba di lokasi acara pada pukul 9.30.
Kongres PPIM (persatuan Pejar Indonesia Malaysia) ke-14 yang di hadiri oleh 15 (lima Belas) cabang dari 25 cabang PPI Malaysia yang ada. Dari masing-masing cabang mengirimkan 2 orang peserta peninjau dan 2 orang peserta penuh dalam kongres tersebut, menjadikan kongres PPIM ke 14 di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) bangi erat dengan ajang silaturahmi dan perkenalan atar pelajar indonesia di Malaysia.
Delegasia PPI UMP yang berjumlah 2 orang yakni Mupit Datusahlan dan Irma Nurfitri yang di percaya memabwa mandat dari ketua PPI UMP yang tidak dapat hadir dalam kegiatan tersebut. Sesampainya disana langsung melakukan regestrasi dan mengikuti kegiatan kongres tersebut hingga acara selesai.
Sambutan panitia yang disampaikan oleh Dr. Zulham yamamutu menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai kegiatan yang sangat penting dan menjadi sejarah untuk UKM (Universiti Kebangsaan Malaysia) karna mendapatkan kehormatan menjadi tuan rumah penyelenggaraan kongres PPIM (persatuan Pelajar Indonesia Malaysia) yang ke 14 di kampus Bangi. Dr. Zulham effendi sebagai ketua PPIM dan PPI Dunia menyapaikan sambutannya kepada peserta kongres dan kepada KBRI Indonesia di Malaysia yang selama ini telah men-suport dalam kegiatan-kegiatan PPIM (Persatuan Pelajar Indonesia Malaysia). berbagai manuver pencapaian dan hambatan yang di alami selama memimpin PPIM juga disampaikannya secara detail dan mendapat apresiasi yang begitu meriah dari peserta kongres dan KBRI yang di hadiri oleh bapak Prof. Dr Zulkifli, P.hd sebagai Atase Pendidikan di Malaysia untuk Indonesia.
Prof zulkifli dalam kesempatannya ketika memberikan kata sambutan beliau menyampaikan  informasi bahwa “perubahan yang di lakukan oleh perguruan tinggi di Malaysia dari naiknya tution fee, biaya hostel dan minimnya grand research yang di berikan kepada student”, menjadi alasan dan problem tersendiri yang mengakibatkan berkurangnya jumlah mahasiswa Indonesia yang ada di Malaysia. saat ini, di perkirakan student Indonesia di Malaysia berjumlah sekitar 14 ribu yang tersebar seluruh perguruan tinggi negri dan swasta di Malaysia. Bliau juga memberikan arahan agar dalam pelaksanaan kongres nantinya berjalan dalam suasana semangat kekeluargaan kebersamaan dan harus mengacu kepada “Agaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART)” PPIM serta berjalan dengan demokratis.
Atase pendidikan yang saat ini dipimpinya sebagai bagian dari tugas beliau untuk terus mendukung dan mensuport para pelajar Indonesia di Malaysia sangat berharap agar nantinya para pelajar lahir menjadi pemimpin bangsa yang handal dan memiliki kredibelitas dan tanggung jawab yang tinggi serta segera kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan studynya di Malaysia.
Beliau juga menyampaikan dari 2.6 (dua koma enam) juta rakyat Indonesia di Malaysia terdapat sekitar 5000 (lima ribu) lebih anak Indonesia yang berada di tengah-tengah lading sawit yang sampai saat ini belum terjangkau pendidikan. Dalam sambutanya tersebut beliau berharap bahwa PPI-Malaysia sebagai kaum intelektual dapat bersama-sama Atase Pendidikan KBRI memberikan pendidikan dalam program-program yang di lahirkan oleh kepengurusan yang baru. Beliau juga menambahkan agar seluruh PPI cabang  di Malaysia dapat menjalankan program yang akan di support secara penuh oleh KBRI Malaysia yakni program “pelatihan bahasa Indonesia untuk student asing di Malaysia dan Pelatihan seni dan kebudayaan Indonesia”. Beliau berkeinginan nantinya pada tahun 2013 sudah dapat dilaksanakan lomba debat bahasa Indonesia untuk student asing di Malaysia.
Prof rusli memberikan motivasi kepada seluruh peserta dan memberikan pesan agar persatuan yang sudah terbina agar lebih ditingkatkan dan terus memebrikan yang terbaik buat bangsa Indonesia, karna kata beliau “student” bukan lagi menjadi diri sendiri, ataupun sebagai wakil dari kampung tempat tinggalnya, daerahnya dan provinsinya, tetapi ketika berada di luar negeri Pelajar menjadi duta bangsa Indonesia di luar negri. Lanjutnya, pelajar Indonesia kiranya dapat menjaga nama baik pribadi dan bangsa Indonesia, ketika menutup kata sambutanya. dan Setelah itu di lanjutkan dengan sesi foto bersama.

Oleh: Mupit Datusahlan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar